Buku-buku sejarah yang menuliskan tentang fakta-fakta sejarah dari sebuah bangsa sering menjadi panduan yang baik bagi orang-orang generasi sesudahnya. Novel-novel yang berdasarkan fakta sejarah juga banyak dicintai orang. Saya juga dapat tahu tentang peperangan, persekutuan, strategi dari orang-orang yang berbeda, dan sikap hati mereka dengan membaca novel sastra klasik Cina Kisah Tiga Negara.

Tetapi catatan sejarah yang terbaik dan terhebat yang akan memandu hidup kita adalah Alkitab. Mulai dari sejak penciptaan dunia sampai hal-hal yang akan terjadi di masa depan, Alkitab mengandung sejarah umat manusia dari permulaan sampai akhir.

Allah memilih bangsa Israel dan menjadikan mereka sebagai contoh penanaman umat manusia. Ia tetap menunjukkan kasih-Nya kepada mereka untuk membimbing mereka ke kerajaan surga yang indah. Secara khusus, catatan tentang penaklukan Tanah Kanaan tertulis di dalam kelima kitab Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, dan Yosua mengandung kasih Allah yang tidak berkesudahan dan kerinduan-Nya yang mendalam agar kita menjadi kudus.

Pemimpin Keluaran, baik Musa dan penerusnya, Yosua, percaya kepada Allah Yang Mahakuasa. Mereka mengikuti kehendak Allah dan menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat yang ajaib. Mereka memuliakan Allah dengan kemenangan-kemenangan yang mereka raih. Kebalikannya adalah Firaun dan para pegawainya yang tidak menerima Allah Pencipta. Bukannya menerima Allah, mereka malah menentang Dia. Pada akhirnya, mereka pun tertimpa malapetaka dan kutuk.

Allah sungguh-sungguh merupakan Penguasa sejarah yang mengendalikan hidup, mati, keberuntungan, dan kemalangan setiap pribadi sama seperti kebangkitan dan kehancuran bangsa-bangsa.

Tetapi, apakah alasannya Tanah Kanaan disebut sebagai negeri yang melimpah dengan susu dan madu?

Kejadian 10:19 berkata, "Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa." Tanah Kanaan adalah negeri yang berada di sebelah barat Sungai Yordan...

Negeri Yang Berlimpah Dengan Susu Dan Madu - pocket, Indonesiska, 2018